Minggu, 04 September 2016

Extrakurikuler Sebagai Gerbang Mengenal Jati Diri Oleh Evita Nurul Suci XII IPS 1

Riuhnya gemerlap arus globalisasi membuat manusia lupa akan jati dirinya. Jika kita dilahirkan di bumi pertiwi ini, sudah sepantasnya kita mengabdi padanya. Ini zaman modern, mengabdikan diri pada bangsa ini tidak lagi dengan mengangkat senjata. Abdi masa seperti itu melainkan zaman para pejuang kita tercinta. Sebagai manusia yang menyandang gelar pemuda, apakah kita tahu bagaimana cara mengisi kemerdekaan ini? Jika kita menyandang gelar sebagai pelajar, kewajiban kita adalah belajar. Berbicara mengenai pelajar tidak hanya terpaku pada banyangan untuk duduk dan mengenyam pendidikan saat KBM. Sekarang, belajar dapat berupa kegiatan positif yang membawa kita pada gerbang potensi diri. Ekstrakulikuler merupakan armada yang akan membawa kita pada pengenalan jati diri. Remaja merupakan masa pancaroba dalam mengenali jati diri. SMAN 1 Tunjungan adalah salah satu sekolah yang peduli terhadap potensi jati diri siswanya. Bagaimana tidak? Di Smantunj ini mewajibkan muridnya untuk memilih ekstra yang mereka sukai / sesuai kemampuan pada diri mereka. Tujuannya bukan untuk memperpadat jam belajar mereka, melainkan ingin menggali potensi yang ada pada dirinya. Ekstrakulikuler sebagai sarana untuk mendapat benih–benih baru. Memang benar jika kita menyebut hal tersebut. Saat lomba di adakan pasti membutuhkan benih baru yang sesuai dengan porsi yang di butuhkan. Misalnya, terdapat lomba, FLS2N tari,debat bahasa inggris, LKTI, dan lainya. Jika tidak ada kegiatan ekstra pasti pendidik kesulitan untuk mendapatkanya. Tetapi dengan adanya ekstra hal tersebut dapat diatasi. Sebagai contoh, lomba FLS2N tari diambil dari ekstra tari, LKTI ( Lomba Karya Tulis Ilmiah ) diambil dari ekstra KIR, lomba drama diambil dari ekstra drama. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya ekstra akan membawa dampak positif bagi semua orang. “ Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak pernah menjadi pernah.” Kalimat tersebut merupakan jargon umum dari ekstra. Pelajar yang semula diambil sebelah mata, akan dapat membuka mata semua orang. Mereka aktif dalam ekstra dan mengikutinya dengan baik. Awalnya ada yang tidak tahu cara menulis KIR, cara menjadi pemain drama yang baik dan masih banyak lagi. Tetapi seiring berjalannya waktu, mereka bisa mengikutinya. Siapa sangka jika dahulu mereka dipandang sebelah mata, sekarang menjadi di segani dalam hal positif. Siapa bisa mengira mereka yang tidak pernah mengikuti lomba, sekarang menjadi punya segudang prestasi membanggakan. Menjadi seorang yang membanggakan tidak harus dengan duduk di kursi mercy dengan menghadap berkas penting. Belum tentu mereka petinggi negeri memiliki jiwa cinta bumi pertiwi. Tapi, kita sebagai generasi muda yang manjadi ujung tombak dan estafet bangsa harus berjuang. Kenali jati diri kita dengan jiwa positif. Hal tersebut dapat membangun karakter baik yang akan terpaku di hati. Dengan memanfaatkan ekstra, kita bisa mengukir prestasi untuk diri sendiri dan orang lain. Menjadi pejuang bangsa tidak harus mewakili nama besar bangsa. Tapi dengan membawa nama baik diri sendiri dan sekolah, kelak kemudian hari diharap bisa mengharumkan bangsa ini. Ekstrakulikuler tidak menjadi alasan untuk dihindari. Sekarang, banyak pilihan ekstra di sekolah mulai dari cabang seni, bahasa, menulis dan lainya. Semua dihadirkan guna kita ikuti dengan baik. Sesungguhnya, bangsa ini merindukan jati diri manusia – manusia berkarakter baik. Oleh karena itu, mari kita abdikan diri dengan hal positif yang membawa kita pada gerbang kemampuan.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

INGAT WAKTU YA..

RUMAH BELAJAR

RUMAH BELAJAR
Belajar Dimana Saja

JATENG PINTAR

JATENG PINTAR
portal jawa tengah

Daftar Postingan

Diberdayakan oleh Blogger.

Statistik Penayangan

Recent Posts