Sistem Informasi Manajemen Sirkulasi Buku

Klasifikasi Buku, Peminjaman, Pengembalian dan Inventariasi lebih Efektif Dan Efisien

Cari Aku, Temukan Aku Dan Baca Aku

Buku adalah sahabat dikala sendiri, Buku adalah awal lembaran prestasi

Selasa, 06 September 2016

Gerakan “BANG BILI CETAR” SMA N 1 Tunjungan Oleh Sulastriyani, S.Pd


A. PENGERTIAN BANG BILI CETAR

                Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang penghematan Energi dan air maka, SMA N 1 Tunjungan melaksanakan program yang dikenal dengan “bang bili cetar”. Program bang bili cetar merupakan kepanjangan dari bangga bijak listrik dan cermatair. Program ini mulai dilaksanakan mulai awal Maret 2016 dengan melakukan beberapa kebijakan dan tindakan secara nyata.
Penggunaan kebijakan dengan akronim “bang bili cetar”dimaksudkan untuk memudahkan dalam mengingat, serta melaksanakan program tersebut dilingkungan sekolah. Dengan menggunakan akronim tersebuat diharapkan seluruh warga sekolah mampu menunjukkan sikap bangga melalui tindakan dan perbuatan untuk menciptakan budaya penggunaan hemat listrik dan air di sekolah.

B.  PROGRAM BANG BILI CETAR

Pelaksanaan program “ Bang Bili Cetar ”di lingkungan SMA N 1 Tunjungan dilaksanakan dengan beberapa kegiatan :
1.    Menyusun kebijakan hemat listrik dan air:
a.    Kepala sekolah SMA N 1 Tunjungan membuat kebijakan berupa surat edaran tentang hemat listrik dan air berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang penghematan Energi dan air.
b.    Membuat kebijakan tentang pengelolaan sisa penggunaan air wudhu menjadi kolam ikan berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang penghematan penggunaan air tanah.
c.    Membuat sumur resapan dan biopori di lingkungan SMA N 1 Tunjungan berdasarkan Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2011 Tentang pengelolaan air tanah.
d.   Mengintruksikan pembelian lampu LEDuntuk mengganti lampu yang tidak hemat energi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 Tentang penghematan energi.
e.    Menyusun tim gugus hemat energi listrik dan air SMA N 1 Tunjungan.

2.    Melaksanakan program aktivitas hemat listrik dan air :
a.    Sosialisasi gugus hemat energi dan air kepada warga sekolah dalam bentuk sosialisasi langsung kepada siswa pada saat kegiatan Pramuka, dan sosialisasi dalam bentuk tidak langsung dengan penempelan banner dan stiker di dekat saklar listrik.
b.    Melakukan inventarisasi kerusakan dan upaya perbaikan saluran air di sekolah.
c.    Membuat sumur resapan dan biopori dilingkungan SMA N 1 Tunjungan.
d.   Pemanfaatan air wudhu untuk kolam ikan disekitar wilayah mushola.
e.    Pembelian dan pemasangan lampu hemat energi LED di lingkungan sekolah.
f.     Pembuatan dan pengisisan cek list hemat listrik dan air di setiap kelas.
g.    Penanaman tanaman dengan sistem pengairan tetes untuk penghematan air.
h.    Pemilihan jenis tanaman yang tidak banyak menggunakan air untuk ditanam dilingkungan sekolah.

C.  HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI PROGRAM “BANG BILI CETAR”

1.    Dengan pelaksanaan sosialisasi hemat listrik dan air di lingkungan SMA N 1 Tunjungan peserta didik menjadi tau dan sadar untuk berperilaku hemat dalam penggunaan listrik dan air di sekolah.


2.    Dengan melakukan inventarisasi kerusakan dan upaya perbaikan saluran air dapat menghemat air di sekolah.
Share:

PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BRIKET BIOARANG

PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA
SEBAGAI BRIKET BIOARANG
DALAM  KONSERVASI BERKURANGNYA SUMBER ENERGI FOSIL

JUARA 1
Lomba KIR Dalam Rangka
HUT Ke-50 Pusdiklat Migas Cepu


Oleh :
1.      Tiara Bella Murbha Ardhana        NIS. 6536
2.      Evita Nurul Suci                           NIS. 6512
3.      Atus Suci Pupus                            NIS. 6383



SMA NEGERI 1 TUNJUNGAN
JL.Gatot Subroto  Km.4 Telp(0296)531564 Kab. Blora
PROVINSI JAWA TENGAH
2015


HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Performa Briket Bioarang Tempurung Kelapa
1. Kecepatan mendidihkan air
Pengujian mengenai kecepatan mendidihkan air dilakukan dengan menghitung waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air dari masing-masing bahan bakar yang diuji, yaitu briket bioarang tempurung kelapa dan minyak tanah. Semakin cepat waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air, dianggap bahwa nyala api memiliki derajat panas yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika waktu yang diperlukan lebih lama maka derajat panas bahan bakar tersebut lebih rendah.
2. Ketersediaan Bahan

Pengujian yang ketiga ini dilaksanakan dengan mengamati ketersediaan bahan di sekitar lingkungan penulis                                                                                                                                             
a. Uji ketersediaan tempurung kelapa
Tempurung kelapa yang merupakan bahan utama pembuatan briket bioarang tempurung kelapa ini dijumpai di 4 rumah dari 5 rumah yang dikunjungi oleh penulis. Dan untuk mendapatkannya penulis tidak mengeluarkan biaya apapun (gratis).
b. Uji ketersediaan minyak tanah
Pengujian dilakukan dengan mendatangi toko-toko di sekitar lingkungan penulis. Dari 5 toko yang dikunjungi oleh penulis, minyak tanah hanya didapati pada 2 toko saja. Itupun untuk mendapatkannya diperlukan uang sebesar Rp12.500,00 per liter.
Dari hasil pengujian 1 dan 2 didapatkan hasil bahwa dari kecepatan mendidihkan air, minyak tanah lebih unggul dari briket bioarang. Sementara pada hasil uji polusi yang dihasilkan, asap yang dihasilkan oleh briket bioarang tempurung kelapa lebih pekat dibanding asap dari proses pemanasan menggunakan minyak tanah, tatapi asap dari briket tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya, sementara pada asap yang dihasilkan oleh pembakaran memakai minyak tanah terdapat kandungan zat kimia meskipun dalam kadar rendah.
Sedang dari hasil pengujian ke-3 mengenai ketersediaan bahan, terlihat bahwa tempurung kelapa jauh lebih banyak tersedia di lingkunagan masyarakat. Sebaliknya, minyak tanah semakin sedikit ketersediannya sehingga untuk mendapatkannya semakin sulit. Harga dari minyak tanah tersebut juga cukup mahal.
Penggunaan briket bioarang tempurung kelapa ternyata lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan minyak tanah. Oleh karena itu penggunaan briket bioarang terebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menjaga perekonomian warga-warga kecil
khususnya dan sebagai langkah untuk mencegah kerusakan lingkungan yang semakin parah.

B. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
1. Hemat biaya karena bahannya mudah dan murah didapat.
2. Mengurangi pencemaran dan tumpukan sampah di lingkungan.
3. Dari segi daya panas lebih tahan lama daripada bahan bakar yang lain, misalnya saja kayu bakar.
4. Proses pembuatannya dan dapat dipraktekkan sendiri.
5. Tidak mengandung polutan berbahaya seperti karbon (C), dan gas metana (CH4).
2. Kelemahan
1. Tidak efisien waktu karena proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Pada awal dinyalakan daya panas api sedikit lambat dibandingkan bahan bakar lain.
3. Pemakaiannya hanya sekali saja sampai habis karena panas api dalam briket belum akan hilang sampai briket menjadi bara.
Dan tentunya masih banyak lagi kelebihan dan kelemahan dari briket bioarang tempurung kelapa yang belum terungkap. Oleh karena itu penggunaan briket bioarang perlu didukung mengingat persediaan bahan bakar biomassa semakin menipis.
BAB IV
PENUTUP


A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan membuat briket tempurung kelapa dapat penulis simpulkan :
1.      Tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan briket bioarang.
2.      Briket bioarang dari tempurung kelapa dapat dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
3.      Prospek briket bioarang dari tempurung kelapa ini cukup menjanjikan untuk dimanfaatkan di masa mendatang sebagai pengganti bahan bakar yang lambat laun semakin menipis persediaannya.
B. Saran
1.      Perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar manfaat briket bioarang dari tempurung kelapa tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih maksimal.
2.      Perlunya penerapan penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan sejak sekarang sebagai langkah untuk mencegah kerusakan lingkungan.
3.      Perlunya sosialisasi terhadap masyarakat mengenai penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan sejak sekarang sebagai langkah mencegah kerusakan lingkungan.
4.      Pemerintah dan dinas terkait diharap dapat mengembangkannya secara lebih maksimal mengingat potensinya yang cukup menjanjikan.

                                                                                                                                                    
DAFTAR PUSTAKA

Nisandi Afwina. 2007. Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Briket Arang dan Asap Cair. [Serial online].
Rukmana, Rahmat. 2004. Budi Daya Kelapa Kopyor. Semarang: Aneka Ilmu.
Winarti. 2007. KELAPA: Tanaman Multiguna. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.
http://p3m.amikom.ac.id/p3m/82%20%20PENGOLAHAN%20DAN%20PEMANFAATAN%20SAMPAH%20ORGANIK%20MENJADI%20BRIKET%20ARANG%20DAN%20ASAP%20CAIR.pdf.(12 Februari 2010).
http://www.artikata.com/arti-322441-briket.html


Share:

Referensi






Share:

Tirani Dan Benteng

Tirani dan Benteng merupakan kumpulan puisi Taufik Ismail yang mampu memotret jalinan sejarah secara gamblang dan tanpa tendeng aling-aling. Kumpulan puisi ini terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama, Puisi-Puisi Menjelang Tirani dan Benteng, bagian kedua,Tirani, dan bagian ketiga, Benteng.
Bagian pertama, Puisi-Puisi Menjelang Tirani dan Benteng
Puisi-Puisi Menjelang Tirani dan Benteng ditulis antara tahun 1960 – 1965. Ada 32 judul puisi yang melukiskan gejolak Indonesia menjelang peralihan orde lama menuju orde baru.
Bagian kedua, Tirani
Tiran. Tirani. Hanura. Tiga kata yang tak asing bagi kita. Tapi adakah di antara kita yang berusaha memahami dan memaknai tiga kata tersebut? Bangsa kita pernah mengalaminya, menjalaninya, bahkan mengulangnya dalam dekade yang berbeda.
Bagian ketiga, Benteng

Dalam berperang, pasukan memerlukan benteng sebagai tempat bertahan. Tempat untuk beristirahat sejenak dan menyusun strategi baru. Namun tidak demikian dengan benteng yang satu ini.
Share:

HIKAYAT HANG TUAH II

Hang Tuah adalah seorang anak miskin. Bapaknya bernama Hang Mahmud dan ibunya Dang Merdu Wati. Mereka tinggal di sebuah gubug di pinggiran Sungai Duyung. Berawal dari terdengarnya kabar bahwa raja di kerajaan Bintan adalah seorang raja yang adil dan bijaksana. Bintan pun menjadi negeri yang masyhur. Seperti halnya negeri masyhur, Bintan menjadi tujuan banyak orang, tidak terkecuali Hang Mahmud, Dang Merdu Wati, dan Hang Tuah. Mereka pindah ke Bintan untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Pada suatu malam, Hang Mahmud bermimpi bulan turun dari langit. Cahayanya penuh di atas kepala Hang Tuah. Kemudian Hang Mahmud terbangun dan mengangkat Hang Tuah, yang saat itu masih berusia 12 tahun, lalu diciumnya. Seluruh tubuh Hang Tuah berbau sangat harum. Hang Mahmud menceritakan mimpi itu kepada istrinya lalu meminta pemuka agama untuk mendoakan Hang Tuah.
Share:

Biologi Peminatan Kelas X

Penulis : Ririn Safitri
Reviewer : Bowo Sugiharto
Editor : Riswanti
Ilustrator : Robbi Gadamana
Penata Letak Isi : Misbahul Munir
Desainer Sampul : Rizqon Nadlirul Qohar

Share:

Kamus Umum Bahasa Indonesia


Share:

Senin, 05 September 2016

Sejarah Indonesia Kelas X

Penulis : Restu Gunawan, Amurwani Dwi Lestarinngsih dan Sardiman
Penelaah : Mohammad Iskandar, Hariyono, Mumuh Muhsin Z., dab Baha' Uddin
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Inventarisasi Buku : 330 Buku
Share:

Bahasa Inggris Kelas XII

Penulis : Utami Widiati, Zuliati Rohmah, dan Furaidah
Penelaah : Helena I.R. Agustien, Emi Emilia dan Raden Safrina
Penyelia Penerbita : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud

Inventarisasi 330 Buku
Share:

1000 BANGAU KERTAS Karya S. Rejeki (XII IPS 3)

          “Haaaah… Aku ingin berteriak sekeras mungkin. Aku ingin mengadu tentang semua ini. Tetapi pada siapa aku dapat mencurahkan semuanya?”.Keluh Azkia gadis remaja yang sedang dilanda kesepian. Ia yang selalu merindukan sosok teman sejati yang benar-benar mengerti hidupnya.  “Haruskah aku mengadu pada matahari ataukah pada bulan yang selalu tampakkan cahayanya dari jendela kamarku?”
            Azkia merasa terasingkan didalam teman-temannya maupun didalam keluarganya. Tak ada satu pun yangb peduli dengannya terkecuali neneknya. Ibunya bekerja di negeri orang,karena urusan perusahaan yang mengharuskan beliau seperti itu. Sedangkan ayahnya,entah dimana keberadaannya. Sejak kecil ia hanya brerteman dengan nenek dan ibu. Itu pun tak seyiap hari ibu dapat menemani hara-hari Azkia.
           Mentari pagi menampakkan sinar hangatnya, seakan-akan meyapa Azkia dalam cerahnya pagi hari itu. Seperti biasa ,Azkia menjalani aktifitasnya sehari-hari yang sering dilakukan. Dengan langkah berat, ia menampakkan kaki untuk menuju sekolah. Ia dengan langkah yang lemas mulai menuju keruang kelasnya. Ia menyeretkan tas selempangnya dan menaruhnya dengan kasar diatas meja. Teman-teman disampingnya menoceh tidak jelas dan terdengar keras ditelinganya. “Buatlah 1000 banguu kertas, dan tulis disetiap bangau itu sebuah harapan yang selama ini kamu pendam. Karena dengan itu harapan kamu pada ke-1000 bangau kertas tersebut akan terwujud. Percayalah.”
           Dengan rasa heran dan kaget, spontan ia mengangkat kepala. “Ternyata tiadak ada satu orang pun di kelas ini. Mungkin ini hanya halusinasiku saja”. Ujar Azkia Nampak kebingungan. “Terkadang dunia memang kejam.” Azkia mendengarkan kembali suara yang tak jelas darimana asalnya.
           Bel sekolah bordering tiga kali tanda siswa untuk pulang. Azkia memutuskan untuk bergegas pulang kerumah , karena ia sudah tidak sabar ingin belajar membuat bangau kertas bersama nenek. Sesampai dirumah, ia melihat nenek sedang asyik merangkai bunga mawar yang akan pengharum serta hiasan ruangan. “Nenek , Kia pulang.” Sapa Azkia kepada nenek. “Nek bisa ajarkan sku membuat bangau kertas?”. Sambungnya. “Nenek tentu bisa membanyu kamu, kamu kan cucu kesayangan nenek. Memang untuk apa? Tumben-tumben sekali kamu  minta ajarkan nenek membuat bangau kertas “. Tanya nenek , setengah agak mengejek cucunya itu.
           “Nah, begitu caranya. Kamu sudah pahamkan dengan apa yang nenek ajarkan tadi?”.  Azkia mengangguk tanda mengerti. Sebagai tanda terima kasih,Azkia mencium kedua pipi neneknya diruang tamu dengan secangkir the hangat yang menemani nenek.
            Azkia mulai membuat bangau kertas dan menuliskan sebuah harapan pada setiap bangau kertas yang di buat itu. Di penuhinya tasnya dengan tumpukan kertas berwarna-warni untuk membuat bangau kertas. Yang katanya akan mengabulkan harapan apabila talah dibuat 1000 bangau kertas.
            Tiada hari tanpa membuat bangau kertas. Nenek hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala jika ia melihat aku sedang asyik membuat bangau kertas itu.
            Baginya, dunia ini sangat kejam. Karena dalam hidupnya, ia harus terpisah dengan orang-orang yang ia cintai dan sayangi. “Mungkin, orang-orang telah menganggapku gila atau apalah’ hanya karena aku selalu mengasingkan diri dari mereka.”  Keluhnya merasa sebal dengan kenyataan yang harus ia terima.
            “Dan tak jarang mereke memergoki ku sedang berbicara dengan Tammy kucing kesayanganku. Pastinya meraka tambah curiga denganku kalau aku memang benar-benar gila.” Ocehnya dalam hati, karena kesal dengan orang-orang yang disekitarnya.
             Tak jauh dari keramaian teman-temannya, terdengar suara batuk wanita tua. Wanita itu taka sing adalah nenek Azkia. Ia berjalan menuju kearah neneknya. “Nenek sakit?” Tanya Azkia cemas melihat keadan neneknya  yang sedang kurang sehat itu. “Nenek tidak apa-apa nak,nenek baik-baik saja. Kamu jangan khawatirkan nenek”. Jawab nenek berusaha menenangkan cucunya. “Nenek, Azkia belikan obat ya,Azkia tidak mau nenek sakit. Nenek tunggu Azkia disini ya, Azkia akan segera kembali.” Azkia yang segera meninggalkan nenek untuk menuju apotik membeli obat.
            Ia berjalan setengah sambil berlari dikesunyian malam jalan raya itu. Sambil berjalan menuju apotik. Dalam perjalanan pulang. Azkia membuka tas dan mengambil kertas terakhir untuk dibuat bangau kertas.
            Azkia hanya terfokus pada bangau kertasnya. Ia tidak memperhatikan sekelilingnya. Keseriusannya membuat ia tak sadar bahwa tepat di depannya ada mobil yang melintas kencang. Dengan keadaan yang sudah tidak dapat dihindari mobil itu menabrak Azkia yang sedang lengah.
            Kecelakaan hebat itu pun terjadi.  Tubuh terpental jauh menghantam bangunan di pinggir jalan. Darah segar bercucuran keluar dri kening dan kepala bagian belakang Azkia. Jalan raya dipenuhi dengan darah segar Azkia dan dikelilingi oleh kierumunan orang yang datang untuk melihat dan menolongnya. Bangau kertas yang semula berwarna putih, kini berubah menjadi merah segar. Ratusan bangau kertas yang bewarna putih berhamburan keluar dari tasnya dan berubah warna menjadi merah, akibat darah Azkia yang menyelimutinya.
            Pengendara mobil yang tidak bertanggungjawab mulai meninggalkan Azkia di tengah kerumunan orang. Orang- orang yang berada di pinggir jalan hanya terdiam membisu dan tak dapat bertindak. Tetapi, sebelum Azkia benar-benar tak sadarkan diri, ia sempat mendengar suara mestiterius itu lagi. Suara itu membisikan kepadanya, “Percayalah, ia akan dating Azkia, datang untuk menghampiri dan menjemputnya”. Tak lama dari itu, ada salah-satu wanita paruh baya datang menghampiri tempat kecelakaan itu. Dan dilihatnya sedang tergeletak lemah tak berdaya tubuh seorang gadis yang tak lain adalah anaknya perempuannya.
            Sudah tiga hari Azkiatidak sadarkan diri. Ia terbaring lemas diruangan yang serba putih itu. Sedang duduk dua orang wanita tepat di samping Azkia, yang menemaninya selama tidak sadarkan diri yaitu, ibu dan neneknya. Nampak pucat wajah wanita tua itu. Karena rasa khawatir dan rasa cemas atas keadaan gadis kecil yang disayanginya.
            Pagi berganti siang, siangpun berganti malam. Gadis itu masih belum sadarkan diri dari tidur lamaya. Mega pun mulai menutupi terik sang surya di ufuk barat. Mata mungil nan indah itu mulai terbuka secara perlahan. Jemari Azkia mulai bergerak walau masih lemah.
            Ketika Azkia membuka kedua matanya, dilihatnya soksok wanita paruh baya nan cantik yang tak asing baginya, sedang berdiri dihadapannya sembari menggenggam tangannya. Ternyata wanita yang dilihatnya itu tidak lain adalah ibunya.
            “Anakku…bagaimana keadaanmu? Maafkan ibu nak, ibu tidak bisa menjadi seorang ibu yang baik, yang dapat menjaga anaknya dan membimbingnya. Selama ini ibu tidak bisa menemanimu nak, maafkan ibumu ini”. Dengan bercucuran air mata yang keluar dari kelopak matanya sembari menggenggam tangan anaknya.

            Dengan mata yang masih sayu , Azkia langsung bangkit dan memeluk tubuh ibunya sambil berkata,”ibu… Azkia merindukan ibu, jangan inggalkan Azkia bu, aku mohon ibu tetap disini bersamaku tetap di sampingku dan menemaniku”. Ujar Azkia dengan berlinang air mata yang bertahun-tahun tak pernah bisa terbendung. 
Share:

PANTUN Karya Efina Dwi Astuti

Buah manggis rasanya manis
Yang jual namanya mak rayi
Ada gadis manis
Tapi sayang dia priyayi

Malam purnama yang indah
Bulan bersinar terang di kampung nelayan
Jadilah anak Jawa tengah
Yang mampu menggantungkan mimpi diatas awan

Bulan bersinar dilangit malam
Terdapat bintang beribu-ribu
Tidak ada mawar hitam
Yang mampu mengalahkan kasih seorang ibu


Share:

GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER


Gadis Pantai lahir dan tumbuh di sebuah kampung nelayan di Jawa tengah, Kabupaten Rembang. Seorang gadis yang manis. Cukup manis untuk memikat hati seorang pembesar santri setempat; seorang Jawa yang bekerja pada(asministrasi) Belanda.Dia diambil menjadi gundik pembesar tersebut dan menjadi Mas Nganten: perempuan yang melayani “kebutuhan” seks pembesar sampai kemudian pembesar memutuskan untuk menikah dengan perempuan yang sekelas atau sederajat dengannya.

Mulanya, perkawinan itu memberi prestise baginya di kampung halamannya karena dia dipandang telah dinaikkan derajatnya, menjadi Bendoro Putri. Tapi itu tidak berlangsung lama. Ia terperosok kembali ke tanah Orang Jawa telah memilikinya, tega membuangnya setelah dia melahirkan seorang bayi perempuan.


Roman ini menusuk feodalisme Jawa yang tak memiliki adab dan jiwa kemanusiaan tepat langsung di jantungnya yang paling dalam.

”Mengerikan bapak, mengerikan kehidupan priyayi ini … Ah tidak, aku tak suka priyayi. Gedung-gedungnya yang berdinding batu itu neraka. Neraka. Neraka tanpa perasaan.”

---Pramoedya Ananta Toer
Share:

Delapan Obat Alami

Delapan Obat Alami
Karya ETHEL R. NELSON M.D




Dr. Ethel Reed Nelson, seorang patolog, bersama suaminya, Dr. Roger Nelson yang juga adalah ahli bedah, mulai tertarik di Asia pada umumnya dan Thailand khususnya sejak tahun 1951. Begitu pasangan suami istri ini tiba di Rumah Sakit Advent Bangkok - - yang bagi masyarakat Thailand dikenal dengan nama “ Rumah Sakit Misi “ - - mereka mulai meneliti akan kebutuhan kesehatan dari penduduk “Negeri Senyuman” yang elok ini.

Mengingat kegiatan praktek Dr. Roger dalam bidang pembedahan umum, rongga dada dan pembedahan jantung, pengaruh Dr. Ethel sebagai seorang ahli patologi sangat terasa pada awal berdirinya Fakultas Teknik Kedokteran di Bangkok.

Tetapi pengaruh dari kedua dokter suami-istri ini melampaui sukses tersebut. Menyadari perlinya mendidik masyarakat dalam bibang yang menjadi keahlian mereka berdua, merekapun bergiat dalam mendorong didirikannya sebuah perguruan tinggi dan pusat kesegaran jasmani di pegunungan Muak Lan nan sejuk dan tenang. Mereka juga berperan penting dalam mendirikan sebuah pusat kesehatan masyarakat di Chiangkong.

Perhatian serta minat Dr. Ethel ternyata tidak hanya didang kedokteran saja. Selain menulis beberpa buku dan tulisan lainnya di bidang yang ditekuninya itu, dia juga menulis buku memberikan ceramah-ceramah di mana dia menguraikan ciri-ciri bangsa Cina yang para leluhur mereka disebutkan sebagai sudah mengenal tentang kisah penciptaan, air buah, dan peristiwa-peristiwa serta konsep-konsep pada awal kejadian dunia seperti yang tercatat dalam Alkitab.

Penelitian Dr. Ethel dalam bidang kedokteran memperlihatkan bahwa pengaruh-pengaruh Barat terhadap bangsa Asia telah mengakibatkan begitu banyak orang Timur yang menderita penyakit-penyakit yang dulunya jarang atau tidak dikenal di belahan bumi ini. Minatnya yang terus-menerus terhadap kesehatan masyarakat di Asia selatan telah mendorong dia untuk menulis buku yang sekarang di tangan Anda - - Delapan Obat Alami.


Adalah menjadi harapannya - - dan juga harapan buku ini - - bahwa dengan membaca buku ini ribuan orang mempratekkan prinsip-prinsip ilahi yang dikemukakan di sini, dan dengan demikian akan menikmati kesehatan yang lebih baik.
Share:

INGAT WAKTU YA..

RUMAH BELAJAR

RUMAH BELAJAR
Belajar Dimana Saja

JATENG PINTAR

JATENG PINTAR
portal jawa tengah

Daftar Postingan

Diberdayakan oleh Blogger.

Statistik Penayangan

Recent Posts